Selasa, 07 April 2009

Cinta oh cintaqu

Jika kegelapan menyembunyikan pepohonan
dan bunga-bunga dari penglihatan kita.
Ia tidak akan menyembunyikan cinta dalam hati kita

Andaikan saja aku berani berkata cinta.
Kini diriku merasa lelah memendam rasa.
Ingin kuungkapkan semua,
meski tanpa akhir terindah.
Meski cinta tak terbalaskan,
tapi tetap akan kutunggu
hingga engkau hanya memikirkanku seorang.

Cinta adalah misteri yang sulit dimengerti.
Cinta merupakan anugerah bagi insan manusia.
Cinta adalah kebahagiaan yang terpancar dalam diri seseorang,
meski terkadang cinta juga meninggalkan rasa sakit.
Adakah cinta abadi?
Akankah cinta selalu bersemi?

Cinta berpuisi seribu makna.
Bertahun-tahun perjalanan cinta
yang tak pernah terpisahkan oleh waktu dan jarak.
Berharap datangnya cinta
bagai bunga di musim lalu,
dan mengharap turunnya hujan.

Kupercaya akan janji,
seperti kupercaya terbitnya matahari esok pagi.
Terlihat rona mata yang indah,
penuh gairah dan kedewasaan.
Ramah kala menyapa,
dan indah saat bertutur.

Entah harus berkata apa,
hati ini terpikat oleh pesonanya.
Anganku tak berhenti bersajak.
Walau kutahu, kau tak pernah
menganggap diriku ada,

meski rasa letih mendera,
aku tak akan pernah melepaskannya lagi.
Kau hanya mimpi yang tak akan menjadi
nyata hingga segala rasa harus padam dan berakhir.
Kan selalu kurasakan hadirmu antara ada dan tiada.

Dingin angin malam membawa khayalan kian pasti.
Kugantung impian dan asa,
dan aku berjanji tidak akan mengecewakan dirinya.
Mencintaimu setulus hati,
mengarungi lautan untuk mendapatkan cinta suci.
Tak akan pernah menduakanmu
walaupun terpisah jarak dan perbedaan.

Tak semua kata dapat terucap,
lain di mulut lain di hati.
Suatu hari nanti, kau akan tahu,
Nikmatilah cinta dengan kasih putih,
maka akan lahir cinta sejati.

Mengagumimu apa adanya
dan menjadi inspirasi dalam hidupku.
Membangkitkan rasa cintaku
menjadi tak terbatas.
Kini, kuserahkan diriku apa adanya.

Tak akan pernah tahu,
kemana mata hati melangkah dan berpijak.
Sosokmu hanya banyang semu di hati.
Abadilah asa bersama mimpiku.

Sesaat mengenal telah menambah arti dalam hidupku.
Kudapatkan anugerah terindah di bulan penuh berkah.
Tanpa kata janji, hanya ungkapan cinta dan saling pecaya.
Berdua kita jelang masa depan
bersama dalam satu cinta, abadi selamanya.
Rindu akan belaianmu,
kasih sayang, dan ketegaranmu.
Walau semua itu t’lah berlalu,
tapi takkan pernah terlupakan hingga akhir hayatku..
Saat bertemu, aku tak peduli.
Saat kau pergi, aku selalu menantimu.
Apakah ini namanya cinta?.
Kau datang disaat keegoisan akan cinta tengah mendera.
Membawa cahaya dan kedamaian,
membuatku tidak mudah menyerah
untuk merengkuh kisah cinta bersamamu.
Dalam hati aku menanti,
kuserahkan hati sebagai tanda ketulusan cinta.
Meski adakah cinta yang tulus
setelah sekian lama lelah mencari.
Kapankah perjalanan ini kan berakhir?

Penderitaanku adalah bayangan gelap bagi dirimu,
saat kesetiaan menjadi alasan untuk mencampakanku!
Aku takkan lari dari cintamu yang selalu memasungku.
Sesuatu yang terbesar dalam hidup
ialah mengampuni orang yang menyakiti kita
dan tetap mengasihinya.

Jangan pernah berkata selamat tinggal
jika masih ingin mencoba.
Jangan pernah menyerah
selama merasa masih dapat maju.
Jangan pernah berkata ya
bila tidak menyukainya.

Untuk apa bicara cinta,
jika hatimu tak terbuka.
Untuk apa bicara cinta,
jika matamu tak bercahaya.
Untuk apa bicara cinta,
jika hanya membuatmu menderita.
Bagiku, dirimu adalah SANG CINTA.

Apakah arti cinta
jika tidak saling mengerti satu sama lain.
Jika keegoisan yang muncul, itu bukanlah cinta.
Seseorang tak akan pernah menyadari
dalamnya rasa cinta sampai tiba saat perpisahan.
Cinta bagaikan sepasang burung yang tumbuh
melalui jiwa, rasa dan raga.

Cinta dapat dimiliki melalui perasaan dua hati..
Kuingin lebih mencintaimu
sebelum saat lepaskan tubuhku.
Kuingin rasakan cintamu seutuhnya
sebelum saat tinggalkan jiwaku.

Cumbuilah cintaku, belailah hatiku
dan peluklah erat jiwaku untuk selamanya.
Cinta adalah saling memiliki.
Kasih sayang adalah saling memberi.

Cinta adalah kejujuran.
Mencintai bukan untuk saling menghianati.
Apakah cinta itu?
Hingga kini masih kunanti
hadirnya di relung hatiku.
Cinta tak harus memiliki
dan mencintai bukanlah menguasai.
Biarlah kumencintai
dengan caraku sendiri.
Jangan sebut cinta abadi
jika hanya ingin merasakannya.

Hiduplah cinta dan tinggalah
di dalamnya maka cinta itu akan kekal.
Laksana kumbang yang terjebak
dalam taman mawar berduri.
Leluasa menikmati tebaran keharumannya.
Namun tak kuasa untuk memetiknya.
Tak kuasa bebas dari belenggu duri.
Cinta tak harus memiliki
tapi hanya bisa dirasakan.
Berpisah tak harus ada rasa benci.
Hanya cinta yang mampu mengatasinya.

Cinta dapat melahirkan kebahagiaan dan kebencian.
Cinta bukanlah segalanya.
Tak perlu berlebihan memperlakukannya.

Cintailah sang pencipta cinta.
Adakalahnya cinta datang tiba-tiba.
Adakalahnya cinta datang walau hanya sesaat.
Adakalahnya cinta datang hanya di bibir saja.
Tapi cintaku untuk selamanya,
dan namamu terukir dilubuk hatiku

Jika ditakdirkan untuk bersama,
kutak ingin hanya janji dan kata setia
Cinta butuh kepastian yang nyata

Saat kutatap wajah sang malam
Dirimu hadir dalam tatapan mataku
Begitu lekat dalam hembusan bayu
Serasa lembut nafasmu menyapu rinduku
Sejak pertama bertemu,
ada getar di hati walau hanya sekejap

Saat saling mengenal
telah membingkai kenangan manis.
Meski tak bisa bersama
tapi bayangmu menghiasi hari –hariku

Meskipun jarak memisahkan
tapi rasa sayang tetap ada
walau hanya di hati saja
Untuk rembulan di sayab Jibril
Aku selalu menanti di tepi kematianku
Tapi aku tak kuat menanti lama
dan mengubur rindu di pusara jiwaku
Kubiarkan kerinduan itu mengembara,
melayang dalam dimensi hening
Kujaga aurora mata hati
yang datang menyapaku



c

Tidak ada komentar:

Posting Komentar